Hari ini aku tak lagi malu bertemu teman-temanku, karena aku sudah mulai dapat beradaptasi dengan keadaan ini. Akupun menjalani pelajaran demi pelajaran dengan perasaan tenang, dan nyaman.
Bel tanda waktu istirahat pun berdering, erman dan teman-temanku yang lainnya mengajakku ke sebuah warung yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Mereka memang biasa keluar sekolah saat istirahat, walaupun sebenarnya hal itu tidak diperbolehkan. Akupun menurut saja mengikuti langkah mereka. Seperti biasa setelah makan mereka membeli rokok, dan kemudian menghisapnya. Lalu akupun membeli sebatang rokok, jujur saja aku tidak bisa menahan hasratku untuk merokok, karena itu memang sudah menjadi seleraku.
Jam istirahat pun habis, kami kembali kekelas untuk meneruskan pembelajaran. Setelah kami melaksanakan shalat kamipun bergegas kembali ke kelas. Hingga kemudian aku melihat seorang gadis rupawan, dan ternyata itu adalah perempuan yang aku suka. Ternyata dia juga baru melaksanakan shalat di mesjid yang berbeda denganku. Ingin sekali aku berkenalan dengannya, namun apa daya, melihatnya saja jantungku berdebar-debar, apalagi mengajaknya bicara.
Sampailah aku kekelas, ternyata guru belum datang. Fikiranku masih tetap bertanya-tanya siapakah nama gadis itu. Lalu tiba-tiba temanku Beni menegurku.
”Ghi, kamu kenapa ? ko kayanya lagi ada yang dipikirin, lagi mikirin siapa sih ?” Tanya Beni padaku.
“Ooh, iya aku lagi mikirin cewe yang tadi aku liat. Kamu tau ga siapa nama cewe anak kelas TKJ I yang pake kerudung ?” tanyaku.
“Yang mana ? yang pendek orangnya bukan ?” Jawab Beni, memang perempuan itu agak pendek dibandingkan perempuan lain seumurnya.
“Iya pendek, putih, cantik deh pokonya” Lanjutku. Lalu ada seseorang memanggil nama Beni dari depan pintu kelas. Ternyata itu perempuan yang aku suka. Langsung saja kutunjukkan pada Beni bahwa perempuan yang aku maksud sekarang sedang ada didepan pintu kelas dan memanggilnya.
“Tuh ben, yang manggil kamu. Itu cewe yang aku maksud. Pasti kamu kenal kan ?” tanyaku.
“Ooh itu, itu mah sodara aku atuh, namanya Anggra. Kenapa ? kayanya kamu suka sama dia yah ?” Tanya Beni sambil memegang pundakku.
“Hmm, sodara kamu toh. Iya sih aku suka sama dia. Yaudah tuh samperin dulu sodara kamu, sampein juga salam dariku yah, hehe” ujarku sambil menyeringai karena malu.
“Haha, beressss. Yaudah aku temuin dia dulu yah.” Lalu Beni menemui saudaranya tersebut. Tak tahu mereka bicara apa, tapi sepertinya hal yang tidak terlalu serius. Beni menunjuk tangannya padaku, dan dia memanggilku untuk menghampirinya dan saudaranya. Dengan jantung yang berdebar aku memberanikan diri untuk menghampiri mereka.
“Gra, ini kenalin temen baru aa, namanya Aghi. Ghi kenalin ini sodara aku namanya Anggra.” Beni memperkenalkanku pada saudaranya tersebut.
“Eh, emm na.. nama aku aghi, salam kenal yah anggra” ujarku dengan terbata-bata.
“Iya aku Anggra, salam kenal juga yah” jawabnya sambil tersenyum padaku.
Aku semakin terpukau ketika melihatnya tersenyum indah. Aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Jantungku semakin berdebar, keringat dingin mulai membasahi dahiku. Sampai akhirnya Anggra pamit untuk masuk kelas karena gurunya telah datang.
“Hmm, yaudah aku balik ke kelas yah, bye aa, bye Aghi” ujarnya.
“Ooh iya silakan” balasku. Kebetulan guru kelasku juga sudah datang, aku dan Beni pun kembali ke tempat duduk masing-masing. Dan otakku mulai terfokus pada pelajaran.
-
-
1 comments
gina????
hahahaha